Tuesday 13 October 2015

Model Pembelajaran Konvensional

a. Hakikat Model Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional merupakan model yang digunakan guru dalam pembelajaran sehari-hari dengan menggunakan model yang bersifat umum, bahkan tanpa menyesuaikan model yang tepat berdasarkan sifat dan karakteristik dari materi pembelajaran yang dipelajari. Trianto (2007:1) mengatakan pada pembelajaran konvensional suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa  menjadi pasif, siswa tidak diajarkan model belajar yang dapt memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri.
Lebih lanjut, Wortham (dikutip Wardarita, 2010:54) mengemukakan bahwa pembelajaran konvensional memiliki karakteristik tertentu, yaitu: (1) tidak kontekstual, (2) tidak menantang, (3) pasif, dan (4) bahan pembelajarannya tidak didiskusikan dengan pembelajar. Wardarita (2010:54—55) menyimpulkan bahwa pembelajaran konvensional, tradisional atau parsial ialah pembelajaran yang membagi bahan ajar menjadi unit-unit kecil dan penyajian bahan ajar antara materi yang satu terpisah dengan materi yang lain, antara fonem, morfem, kata, dan kalimat tidak dikaitkan antara yang satu dengan yang lain tiap materi pelajaran berdiri sendiri sebagai bidang ilmu, termasuk pula sistem penilainnya. Dalam proses belajar mengajar guru lebih mendominasi.
Bagi negara yang masih berkembang pembelajaran konvensional tidak begitu menuntut sarana dan prasarana yang memadai sehingga lebih mungkin dilaksanakan. Materi pelajaran yang disajikan dapat bersifat klasikal sehingga tidak menuntut biaya tinggi. Pembelajar dengan sendirinya dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh di dalam kelas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan sifat alami manusia untuk menyesuaikan lingkungan kehidupannya.

b. Ciri-ciri Khusus Model Pembelajaran Konvensional

Burrowes (2003) menyampaikan bahwa pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata. pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri, yaitu:
  1. pembelajaran berpusat pada guru,
  2. terjadi passive learning,
  3. interaksi di antara siswa kurang,
  4. tidak ada kelompok-kelompok kooperatif, dan
  5. penilaian bersifat sporadic. (http://tiannugros.blogspot.com/)
Menurut Brooks & Brooks (1993), penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih menekankan kepada tujuan pembelajaran berupa penambahan pengetahuan, sehingga belajar dilihat sebagai proses “meniru” dan siswa dituntut untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari melalui kuis atau tes terstandar. Langkah-langkah Model Pembelajaran Konvensional NO-FASE-PERAN GURU
  1. Menyampaikan tujuan-Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut,
  2. Menyajikan informasi-Guru menyajikan informasi kepada siswa secara tahap demi tahap dengan metode ceramah,
  3. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik-Guru mengecek keberhasilan siswa dan memberikan umpan balik, dan
  4. Memberikan kesempatan latihan lanjutan-Guru memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah. (http://tiannugros.blogspot.com/)

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Konvensional

Kelemahan pembelajaran konvensional ialah: (1) pembelajaran kehilangan sumber daya yang terdapat dalam dirinya untuk membuat keterpaduan antara konsep yang bersamaan satu dengan yang lain, (2) terjadi konsep keterampilan, sikap yang tumpang tindih dan tidak jelas antara bidang studi dan bidang yang lain, (3) pengalihan pembelajaran terhadap situasi baru sangat jarang terjadi Wardarita (2010:56)

Model konvensional dipandang efektif atau mempunyai keunggulan, terutama.

  1. Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.
  2. Menyampaikan informasi dengan cepat.
  3. Membangkitkan minat akan informasi.
  4. Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan.
  5. Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.

Namun demikian pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut.

  1.  Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan.
  2. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.
  3. Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis.
  4. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.
  5. Kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses (hands-on activities).
  6. Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.
  7. Para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu.
  8. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal. (http://tiannugros.blogspot.com/)

16 comments:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete

  2. Samsung’s new robot serves drinks and collects dirty dishes


    Announced at CES in Las Vegas, this robot is thinking to make our lives easier and is part of the company’s vision for a new connected home



    ReplyDelete